Powered By Blogger

Jumat, 13 Januari 2012

TEORI TEKNOLOGI DAN KETINGGALAN BUDAYA (CULTURAL LAG) WILLIAM F. OGBURN

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
William F Ogburn lahir di Butler, Georgia pada tanggal 29 Juni 1886. Setelah beliau lulus dari Universitas Penyalur Tekstil, Georgia pada tahun 1905, beliau menginginkan untuk memasuki pekerjaan professional. Ogburn kemudian memulai studinya pada bidang sosiologi. Beliau adalah seorang profesor sosiologi di sebuah Perguruan Tinggi di Portland, Oregon. Selama 4 tahun beliau berda di sana. Kemudian beliau kembali ke Universitas Columbia. Pada tahun 1927, Ogburn dipanggil ke Chicago untuk mengajar pada sebuah Perguruan Tinggi. Beliau menerima gelar akademis kehormatan LL.D dari almamaternya dan juga dari Universitas Carolina Utara.
W.F. Ogburn merupakan ilmuwan pertama yang melakukan penelitian terinci mengenai proses perubahan yang sebenarnya terjadi. Beliau telah mengemukakan beberapa teori, suatu yang terkenal mengenai perubahan dalam masyarakat yaitu Cultural Lag (artinya ketinggalan kebudayaan) adalah perbedaan antara tarif kemajuan dari berbagai bagian dalam kebudayaan dari suatu masyarakat.
B.       Rumusan Masalah
1.    Apa teori teknologi dan ketinggalan budaya (Cultural Lag) yang disampaikan oleh William F. Ogburn?
2.             Pandangan teori teknologi dan ketinggalan budaya (cultural lag) terhadap manusia?
3.        Pandangan teori teknologi dan ketinggalan budaya (cultural lag) terhadap masyarakat?
4.        Pandangan teori teknologi dan ketinggalan budaya (cultural lag) terhadap kehidupan sehari-hari?
C.   Tujuan
1.        Untuk mengetahui teori teknologi dan ketinggalan budaya (Cultural Lag) yang disampaikan oleh William F. Ogburn
2.        Mengetahui Pandangan teori teknologi dan ketinggalan budaya (cultural lag) terhadap manusia
3.        Mengetahui Pandangan teori teknologi dan ketinggalan budaya (cultural lag) terhadap masyarakat
4.        Untuk mengetahui Pandangan teori teknologi dan ketinggalan budaya (cultural lag) terhadap kehidupan sehari-hari




BAB  II
PEMBAHASAN
                                                                             

A.      Teori teknologi dan ketinggalan budaya (cultural lag) william f. Ogburn


Menurut Ogburn, teknologi adalah mekanisme yang mendorong perubahan, manusia selamnaya berupaya memelihara dan meyesuaikan diri dengan alam yang senantiasa diperbaharui oleh teknologi.
Sumbangan dari William F Ogburn yang paling terkenal terhadap bidang sosiologi adalah konsepnya tentang ketinggalan budaya (cultural lag). Konsep itu mengacu kepada kecenderungan dari kebiasaan-kebiasaan sosial dan pola-pola organisasi sosial yang tertinggal di belakang (lag behind) perubahan kebudayaan materiil.Pemikiran-pemikiran Ogburn dapat digolongkan dalam pendekatan perilaku (behaviorisme). Maka, Ogburn dalam karyanya Social Change with Respect to Culture and Original Nature, mengemukakan:
a.         Perilaku manusia merupakan produk warisan sosial atau budaya, bukan produk faktor-faktor biologis yang diturunkan lewat keturunan.
b.        Kenyataan sosial pada dasarnya terdiri atas pola-pola perilaku individu yang nyata dan konsekuensi-konsekuensinya.
c.         Perubahan-perubahan kebudayaan materiil terbentang mulai dari penemuan awal. Sedangkan kebudayaan nonmateriil, yang akhirnya berkonsekuensi harus menyesuaikan diri dengan kebudayaan-kebudayaan materiil.
d.        Kebudayaan nonmateriil yang tidak mampu mengejar kecepatan perubahan dalam kebudayaan materiil yang terus melaju. Hasilnya adalah suatu ketegangan yang terus meningkat antara budaya materiil dengan nonmateriil.
1.        Teori Materialis (Materialist Theory)
Ogburn memusatkan perhatian pada perkembangan teknologi dan ia menjadi terkenal karena mengembangkan ide mengenai ketertinggalan budaya dan penyesuaian tak terelakkan dari faktor-faktor kebudayaan terhadap teknologi.
“Teori ketertingalan kebudayaan” ini melibatkan dua variable yang telah menunjukkan penyesuaian pada waktu tertentu. Tetapi karena penciptaan atau penemuan baru, salah satu variabel berubah lebih cepat daripada varuiabel lain. Dengan kata lain, bila laju perubahan bagian-bagian yang saling tergantung dari satu kebudayaan tidak sama, maka kita berhadapan dengan kondisi ketertinggalan kebudayaan, dan penyesuaian selanjutnya “kurang memuaskan” dengan tujuan yang dicapai mula-mula.
Ketidakmampuan menyesuaikan diri yang dikemukakan Ogburn ini berakibat bagi kualitas hidup manusia. Ia menyatakan ada dua jenis penyesuaian sosial. Pertama, penyesuaian antara berbagai bagian kebudayaan. Kedua, penyesuaian antara kebudayaan dan manusia. Masalah penyesuaian manusia terlihat dalam berbagai jenis ketegangan dan perampasan hak, kejahata, pelacuran, dan berbagai masalah sosial lain yang merupakan tanda-tanda ketidakmampuan menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial.
Munculnya ketimpangan kebudayaan (cultural lag); kondisi ini terjadi manakala unsur-unsur kebudayaan tidak berkembang secara bersamaan, salah satu unsur kebudayaan berkembang sangat cepat sedangkan unsur lainnya mengalami ketertinggalan. Ketertinggalan yang terlihat mencolok adalah ketertinggalan alam pikiran dibandingkan pesatnya perkembangan teknologi, kondisi ini terutama terjadi pada masyarakat yang sedang berkembang seperti Indonesia. Untuk mengejar ketertinggalan ini diperlukan penerapan sistem dan pola pendidikan yang berdisiplin tinggi. Contoh: Akibat kenaikan harga BBM pemerintah mengkonversi bahan bakar minyak menjadi gas dengan cara mensosialisasikan tabung gas ke masyarakat. Namun berhubung sebagian masyarakat belum siap, terkait dengan kenyamanan dan keamanan penggunaan tabung gas maka masyarakat kebayakan menolak konversi tersebut. Kondisi demikian menunjukkan adanya ketertinggalan budaya (cultural lag) oleh sebagian masyarakat terhadap perubahan budaya dan perkembangan kemajuan teknologi.
Teori Materialis yang disampaikan oleh William F. Ogburn pada intinya mengemukakan bahwa:
a.   Penyebab dari perubahan adalah adanya ketidakpuasan masyarakat karena kondisi sosial yang berlaku pada masa yang mempengaruhi pribadi mereka.
b. Meskipun unsur-unsur sosial satu sama lain terdapat hubungan yang berkesinambungan, namun dalam perubahan ternyata masih ada sebagian yang mengalami perubahan tetapi sebagian yang lain  masih dalam keadaan tetap (statis).
c.  Perubahan teknologi akan lebih cepat dibanding dengan perubahan pada perubahan budaya, pemikiran, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma yang menjadi alat untuk mengatur kehidupan manusia. Oleh karena itu, perubahan seringkali menghasilkan kejutan sosial yang yang apada gilirannya akan memunculkan pola-pola perilaku baru, meskipun terjadi konflik dengan nilai-nilai tradisional.
2.        Cara Teknologi Mengubah Kebudayaan
William F. Ogburn mengusulkan suatu pandangan mengenai perubahan sosial yang didasarkan pada teknologi. Menurutnya teknologi mengubah masyarakat melalui 5 proses, yaitu:
a.       Penciptaan (Invensi)
Ogbun mendefinisikan penciptaan sebagai suatu kombinasi unsure dan bahan yang ada untuk membentuk unsure dan bahan yang baru. Kita biasanya hanya memikirkan penciptaan sebagai suatu yang bersifat meteriil seperti computer, namun ada juga yang disebut dengan penciptaan sosial, contoh kapitalisme, birokrasi, korporasi, dll. Sebagaimana telah kita lihat, penciptaan sosial dapat memberikan konsekuensi besar terhadap hubungan dengan orang lain.


b.      Penemuan (Discovery)
Obgurn mengidentifikasikan penemuan sebagai suatu cara baru melihat kenyataan, sebagai suatu proses perubahan kedua. Kenyataannya sendiri sudah ada, tetapi orang baru melihatnya tetapi orang baru melihatnya untuk pertama kali. Salah satu contohnya adalah penemuan Amerika Utara oleh Columbus, yang membawa konsekuensi besar sehingga mengubah perjalanan sejarah manusia.
c.       Difusi (Diffusion)
Ogburn menekankan bahwa difusi penyebaran suatu penciptaan dan penemuan dari suatu wilayah ke wilayah lain, dapat berakibat besar pada kehidupan orang.
Difusi juga mencakup pula penyebaran ide. Sebagaimana ide kewarganegaraan mengubah struktur politik di seluruh dunia. Ide tersebut menggusur raja sebagai sumber otoritas yang tidak dapat digugat. Konsep kesetaraan gender sekarang sedang dikumandangkan di seluruh dunia. Meskipun konsep kesetaraan gender dianggap lazim di beberapa bagian dunia, ide bahwa penolakan hak seseorang atas dasar jenis kelamin adalah suatu tindakan keliru masih merupakan suatu ide yang revolusioner di beberapa kebudayaan.
d.      Akumulasi
Akumulasi dihasilkan dari lebih banyaknya unsur baru yang ditambahkan kepada satu kebudayaan dibanding dengan unsur-unsur lama yang lenyap dari kebudayaan bersangkutan.
e.       Penyesuaian
Penyesuaian mengacu pada masalah yang timbul dari saling ketergantungan seluruh aspek kebudayaan. Sebagai contoh, penemuan di bidang ekonomi tanpa terelakkan akan mempengaruhi pemerintah menurut cara tertentu, pemerintah terpaksa menyesuaikan diri terhadap situasi yang dihadapkan oleh perubahan ekonomi. Atau teknologi baru akan mempunyai dampak terhadap keluarga, memaksa keluarga menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, meskipun penemuan teknologi berkaitan langsung dengan keluarga.
B.       PANDANGAN TEORI TEKNOLOGI DAN KETINGGALAN BUDAYA (CULTURAL LAG) TERHADAP MANUSIA
Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan sesuatu yang patut kita syukuri karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Namun, tidak semua kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa dampak positif. Diantara kemajuan yang telah dicapai tersebut ternyata dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Dibawah ini akan dipaparkan dampak positif (keuntungan) dan negatif(kerugian) dari penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan.
A.      Dalam Bidang Sosial
Keuntungan :
Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.
Kerugian :
  1. Dengan semakin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi berubah yang asalnya berupa face to face menjadi tidak. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi menjadi hampa.
  2. Seseorang yang terus menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi seseorang yang individualis.
  3. Dengan pesatnya teknologi informasi baik di internet maupun media lainnya membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan semakin mudah.
B.       Dalam Bidang Pendidikan
Keuntungan :
  1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
  2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
  3. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.

Kerugian :
  1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
  2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
  3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
C.      PANDANGAN TEORI TEKNOLOGI DAN KETINGGALAN BUDAYA (CULTURAL LAG) TERHADAP MASYARAKAT

Berkembangnya tehnologi informasi dan internet begitu pesat baik di Negara maju maupun di Negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia. Kehadirannya sudah dianggap sebagai kebutuhan yang “harus” ada, dan itu semua membawa perubahan yang revolusioner terhadap cara hidup dan aktifitas kita sehari-hari tanpa terkecuali, berbagai hal dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien, dan dengan adanya kemudahan dalam memperoleh informasi, semua orang dapat menikmati tanpa membedakan usia, status, agama, suku dan sebagainya. Tetapi yang perlu diingat bahwa dibalik kemudahan itu ada “sesuatu yang tersembunyi” yang kita sendiri mungkin tidak mengetahuinya. Kita tidak tahu apakah yang tersembunyi tersebut, memiliki efek positif ataukah negatif, baik ataukah jahat, namun yang terpenting kita harus selalu menyikapi positif terhadap apa yang masuk, dan harus memiliki filter (penyaring) sebagai sikap antisipatif, di dalam menerima sesuatu yang baru dari suatu kemajuan peradapan IT yang saat ini sudah ada dihadapan kita.
Kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini telah merubah sendi-sendi kehidupan masyarakat. Karena teknologi yang semakin mutakhir tersebut menawarkan berbagai kemudahan serta gaya hidup baru yang terkadang justru meninggalkan pola-pola lama yang bersifat tradisional. Tidak dapat kita bayangkan betapa sepinya dunia ini tanpa kehadiran TV, radio, surat kabar, juga internet yang belakangan ini mulai digandrungi masyarakat, terbukti dengan menjamurnya warung-warung internet baik di kota besar maupun kota-kota kecil. Dengan biaya yang relatif murah kita dapat menjelajahi dunia hanya dengan duduk di depan monitor. Belum lagi teknologi komunikasi yang lain seperti faksimili, telepon genggam, dan lain-lain yang demikian mewabah. Format pembangunan Indonesia yang khas negara sedang berkembang, dengan ciri khas penentuan kebijakan ada pada pusat pemerintahan dan nihilnya partisipasi masyarakat membuat pembangunan menjadi hanyalah lips services untuk para penguasa. Sementara sisi kemanfaatannya yang nyata kepada masyarakat boleh dikatakan hampir tidak terasa. Akibatnya, tanpa dukungan masyarakat yang merasa tidak terlibat, terjadilah gap yang sangat jauh antara masyarakat pedesaan atau lingkup masyarakat tradisional dengan mereka yang tinggal di perkotaan. Hal ini, mengakibatkan ketidak berimbangan antara banyaknya informasi yang disampaikan dengan menggunakan teknologi  komunikasi yang semakin canggih dibandingkan proses penerimaan informasi tersebut kepada masyarakat luas, khususnya mereka yang tinggal di pedesaan atau tradisonal.
D.      PANDANGAN TEORI TEKNOLOGI DAN KETINGGALAN BUDAYA (CULTURAL LAG) TERHADAP KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1.        Dalam Bidang Ekonomi
Keuntungan :
  1. Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
  2. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
  3. Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
Kerugian :
  1. Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
  2. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar.
2.        Dalam Bidang Pemerintahan
Keuntungan :
  1. Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
  2. e-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
  3. Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.
Kerugian :
  1. Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang.


BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
William F. Ogburn mengidentifikasikan teknologi sebagai penyebab dasar perubahan soisal, yang melalui 5 proses yaitu penciptaan, penemuan, difusi, akumulasi dan penyesuaian. Istilah ketertinggalan budaya merujuk pada kebudayaan simbolis yang tertinggal di belakang perubahan teknologi. Ketertinggalan budaya menggambarkan bagaimana beberapa unsur kebudayaan tertinggal di belakang perubahan yang bersumber pada penciptaan, penemuan dan difusi. Kesenjangan ini akan menyebabkan kejutan sosial pada masyarakat.  Kebudayaan materiil adalah sumber utama kemajuan. Menurut Ogburn, teknologi adalah mekanisme yang mendorong perubahan.
B.       Saran
Suatu perubahan haruslah disikapi dengan pengetahuan dan arif, begitu pula dengan kemajuan teknologi informasi agar kemajuan tersebut dapat membatu dan memudahkan kita dalam mendapatkan maupun bertukar informasi bukannya malah membawa kita ke dalam hal-hal yang negatif. Kemajuan teknologi informasi telah banyak membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan kita, oleh sebab itu sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui cara yang tepat dalam menyikapi kemajuan teknologi informasi tersebut untuk menghindarkan pengaruh dari hal-hal yang negatif yang turut dibawa oleh kemajuan teknologi informasi.
DAFTAR PUSTAKA









2 komentar: